Showing posts with label Sang Pahlawan. Show all posts
Showing posts with label Sang Pahlawan. Show all posts

Pahlawan Cinta

Click Here for English Version
Sejarah merupakan industri yang paling produktif menghasilkan para pahlawan. Sejarah juga mencatat betapa para pahlawan berhasil mengisi lembaran sejarah dengan aksi heroik serta patriotik yang tidak pernah akan dilupakan pada masanya bahkan hingga hari ini sejarah pahlawan besar akan terpatri didada orang-orang yang cinta kepada bangsanya. mengutip perkataan Soekarno "Bangsa yag besar adalah bangsa yang senantiasa mengingat jasa para Pahlawannya.

Mungkin kita bertanya, darimana naluri kepahlwanan ini berasal dan apa yang mendasari sikap kepahlawanan mereka. Dua pertanyaan namun satu jawaban. yah, jawabannya adalah CINTA. Cinta lah yang menggerakkan hati-hati para Pahlawan untuk bergerak. cintalah yang mendorong para pahlawan untuk membuat suatu karya nyata. Cinta begitu misterius. Keberadaannya merupakan penyemangat bagi subyek pecinta untuk bergerak, bertindak dan berkarya nyata. Cinta terlalu sulit untuk dideskripsikan. namun dia ada dan dapat dirasakan. Keberadaannya bahkan menembus batas-batas rasionalitas. Dengan cinta hil-hil mustahiil bisa jadi mumkiin, yang imposible menjadi possible.

CINTA mungkin kata yang terlalu sederhana namun ia mencakup makna yang tak ternilai. Sejarah pun telah mencatat; jikalau bukan karena Cinta untuk apa Hanzhalah harus mengakhiri hidupnya sebagai Syahid di Perang Uhud padahal pada saat itu dirinya pun belum suci dari zunubnya. Kalaulah bukan karena Cinta untuk apa orang-orang Muhajirin rela meninggalkan Kampung halamannya, hartanya, istrinya bahkan kekuasaanya untuk berhijrah ke Madinah, semua itu dilakukan karena cintanya kepada Allah dan Rasulnya.

Atas nama cinta para pahlawan besar dunia Islam telah meghiasi peradaban Manusia. Atas nama cinta pula kemerdekaan dapat diraih. atas nama cinta kebebasan dapat digapai. Lihatlah apa yang dihasilkan oleh Imam Bukhori, Kalaulah bukan karena cintanya kepada Hadits Rasulullah mana mungkin beliau menghasilkan maha karya dibidang hadits yaitu Shahih Bukhari. Kalaulahlah bukan karena Cintanya kepada umatnya niscaya Rasulullah SAW sudah meminta malaikat penjaga Gunung untuk membinasakan Penduduk Thaif setelah beliau dihinakan.

Sejarah adalah Industri Para Pahlawan dan cinta adalah sumber yang menjiwai nurani Kepahlawanan.

Pengorbanan Sang Pahlawan

Pengorbanan mungkin bisa dikatakan Saudara dekat dari Cinta, aspek yang mendasari nurani Kepahlawanan. Setiap cinta menuntut pengorbanan. Mungkin itulah mengapa hanya orang-orang yang rela berkorban saja yang patut disebut sebagai Pahlawan. Dengan cintanya yang menggebu-gebu terhadap objek Kepahlawanan, seorang pahlawan rela mengorbankan apa saja untuk mencapai keagungan maha karyanya. Tidak hanya harta, saudara, keluarga bahkan jiwanya.

Kalau kita ingin melihat betapa sejarah kepahlawanan Islam terukir indah dengan sentuhan pengorbanan maka rasanya wajib bagi kita menyaksikan kisah heroik ini dalam apa yang tertulis didalam SIRAH NABAWIYAH. Disinilah cinta, patriotisme, heroisme dan pasti pengorbanan mewarnai hari-hari perjuangan Dakwah Islam melalui tangan-tangan suci Rasulullah dan shahabat-shahabatnya.

Tak ada masa yang lebih Indah selain era perjuangan Rasulullah SAW dan para Shahabatnya. Disinilah betapa pengorbanan adalah suatu hal yang lumrah bahkan menjadi teman hidup Rasulullah dan para Shahabat. Kita masih ingat ketika Mush'ab bin Umair duta pertama Islam, seorang pemuda tampan, kaya raya, disukai para wanita harus meninggalkan semua gemerlap dunia demi cintanyanya kepada Allah dan Rasulnya. tak selesai disitu, bahkan ibunya yang masih kafir tidak menjadi lebih berharga ketimbang Allah dan Rasulnya. Mush'ab bin Umair seorang pemuda tampan dan kaya raya mengakhiri hidupnya sebagai Syahid di Uhud. sungguh sebuah pengorbanan yang teramat besar.
Dalam Sejarah dicatat pada saat kematiannya beliau hanya dibungkus oleh kain kafan yang teramat sederhana, jika ditarik bagian kepalanya maka akan terlihat bagian kakinya, jika ditarik bagian kakinya maka akan terlihat bagian kepalanya akhirnya beliau dikuburkan dengan menutup kepalanya dan bagian kakinya ditutupi dengan dedaunan. Laa ba'sa bihi, itu hanyalah jasad sedangkan ruhnya telah dicatat oleh Allah sebagai syahid dan berhak atas surganya Allah.
Begitulah pengorbanan para pahlawan, teramat besar namun hasilnya adalah Surga.
Allah berfirman; Tidaklah kau mencapai kebaikan yang sempurna sehingga engkau menafkahkan apa-apa yang paling engkau cintai (Qs. Ali Imran: 92)

Menanti Pahlawan Indonesia

Orang-orang bertanya mengapa saya menulis serial Kepahlawanan ini? Biasanya, saya akan terdiam. Sebab, memang tidak ada alasan yang terlalu jelas, yang saya rasakan hanyalah dorongan naluri; bahwa negeri ini sedang melintasi sebuah persimpangan sejarah yang rumit, sementara perempua-perempuannya sedang tidak subur; makin pelit melahirkan Pahlawan.

Saya tidak pernah merisaukan benar krisis yang melilit setiap sudut kehidupan negeri ini. Krisis adalah takdir semua bangsa. Apa yang memiriskan hati adalah kenyataan bahwa krisis besar itu terjadi, kita justru mengalami kelangkaan Pahlawan. Fakta ini jauh lebih berbahaya, sebab disini isyarat kematian sebuah bangsa.

Bangsa Amerika pernah mengalami depresi ekonomi terbesar dalam sejarah dari tahun 1929 hingga 1937. Selang lima tahun setelah itu, tepatnya tahun 1942, mereka memasuki perang Duia Kedua; dan mereka menang. Selama masa itu, mereka dipimpin oleh seorang pemimpin yang lumpuh, dan satu-satunya Presiden yang pernah terpilih sebanyak emapt kali., FD. Roselvelt. Tapi krisis itu telah membesarkan Bangsa Amerika; selama masa depresi mereka menemukan teori-teori makroekonomi yang sekarang kita pelajari dibangku kuliah dan menjadi pegangan perekonomian jagat raya. Mereka sudah memenangkan PD II dan berkuasa penuh dimuka bumi hingga saat ini.

Itulah yang terjadi ketika krisis dikelola oleh tangan-tangan dingin para Pahlawan; mereka mengubah tantangan menjadi peluang, kelemahan menjadi kekuatan, kecemasan menjadi harapan, ketakutan menjadi keberanian, dan krisis menjadi berkah.

Lorong kecil yang menyalurkan udara pada ruang kehidupan sebuah bangsa yang tertutup oleh krisis adalah harapan. Inilah inti kehidupan ketika tak ada lagi kehidupan. Inilaah benteng pertahanan terkahir bangsa itu. Tapi benteng itu dibangun dan diciptakan oleh para pahlawan. Mungkin mereka tidak membawa janji pasti tentang jalan keluar yang instan dan meyelesaikan masalah. Tapi mereka membangun inti kehidupan; mereka membangunkan bara hidup dan kekuatan yang tertidur disana, diatas alas ketakutan dan ketidakberdayaan. Itulah yang dilakukan Roselvelt. Bangsa yang sedang mengalami krisis kata Roselvelt, hanya membutuhkan satu hal; Motivasi, Sebab, bangsa itu sendiri, pada dasarnya, mengetahui jalan keluar yang mereka cari.

Sebuah kehidupan yang terhormat dan berwibawa yang dilandasi keadilan dan dipenuhi kemakmuran masih munkin dibangun dinegeri ini. Untaian Zamrud Khatulistiwa ini masih mungkin dirajut menjadi kalung sejarah yang Indah. Tidak peduli seberapa berat krisis yang menimpa saat ini. Tidak peduli seberapa banyak kekuatan asing yang menginginkan kehancuran bangsa ini.

Masih mungkin, dengan satu kata: Para Pahlawan. Tapi jangan menanti kedatangannya atau menggodanya untuk hadir kesini. Sekali lagi, jangan pernah menunggu kedatangannya, seperti orang-orang yang lugu dan tertindas itu, mereka menunggu datangnya ratu adil yang tidak pernah datang.
Mereka tidak pernah akan datang, Mereka bahkan sudah ada disini. mereka lahir dan besar dinegeri ini. Mereka adalah aku,kau, dan kita semua. Mereka bukan orang lain.
Mereka hanya belum memulai. Mereka hanya perlu berjanji untuk merebut takdir kepahlawanan mereka; dan dunia akan menyaksikan gugusan pulau-pulau ini menjelma menjadi untaian kalung zamrud kembali yang menhiasi leher sejarah.

-Anis Matta-